Wednesday 12 February 2014

Demi Masa

"DEMI MASA! Sesungguhnya manusia itu dalam kerugian; Kecuali orang-orang yang beriman dan beramal soleh dan mereka pula berpesan-pesan dengan kebenaran serta berpesan-pesan dengan kesabaran".(Surah Al-Asr,Ayat 1-3)

Hargailah masa. Pesanan ini ringkas tetapi penuh makna. Kenapa perlu menghargai masa? Bagaimana menghargai masa? Apakah bermain video game itu tidak menghargai masa? Pentingkah menghargai masa sehingga Allah berfirman di dalam Al Quran? Pelbagai persoalan. 

Sekadar perkongsian dari saya. Masa adalah makhluk Allah. Setiap saat adalah terlalu pendek. Andai setiap saat itu di himpunkan selama 60 saat, jadilah ia satu minit. dihimpunkan setiap minit itu seterusnya menjadi jam seterusnya hari, minggu, bulan, tahun dan seterusnya. Purata jangka hayat setiap manusia ialah kurang lebih 80 tahun. Itu kalau umur kita panjang. Amiiin..

Bermakna di sini sekecil kecil masa dalam ukuran kita adalah saat.(walaupun ada juga ukuran milisaat). Hargailah masa merujuk kepada sewaktu usia kita masih di dunia, kita perlu melakukan perkara yang dapat memberikan kita pahala. Kita mengandaikan tidak mampu membuat perkara berfaedah dalam sesaat melainkan kerlipan mata sahaja. Kita lupa bahawa, memasang niat baik pun telah dikira pahala. Andai kita menghimpunkan setiap saat itu menjadi satu minit, kita boleh melakukan perkara yang telah kita niatkan.

bersambung....=)


Tuesday 11 February 2014

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman :

لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu, (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (QS. Al Ahzab : 21)
Perjalanan Ini

Perjalanan ini                                     
Trasa sangat menyedihkan
Sayang engkau tak duduk
Disampingku kawan

Banyak cerita
Yang mestinya kau saksikan
Di tanah kering bebatuan

Tubuhku terguncang
Dihempas batu jalanan
Hati tergetar menatap
kering rerumputan

Perjalanan ini pun
Seperti jadi saksi
Gembala kecil
Menangis sedih ...

Kawan coba dengar apa jawabnya
Ketika di kutanya mengapa
Bapak ibunya tlah lama mati
Ditelan bencana tanah ini

Sesampainya di laut
Kukabarkan semuanya
Kepada karang kepada ombak
Kepada matahari

Tetapi semua diam
Tetapi semua bisu
Tinggal aku sendiri
Terpaku menatap langit

Barangkali di sana
ada jawabnya
Mengapa di tanahku terjadi bencana

Mungkin Tuhan mulai bosan
Melihat tingkah kita
Yang selalu salah dan bangga
dengan dosa-dosa
Atau alam mulai enggan
Bersahabat dengan kita
Coba kita bertanya pada
Rumput yang bergoyang